Setiap saat manusia aktif menggunakan hati dan pikiran,
namun seringkali mereka membiarkan hati dan pikiran mengalir begitu
saja, padahal seharusnya hati dan pikiran di bawah kendali dirinya
sendiri.
Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya, bisikan hati dan bisikan pikiran mereka bisa dikirimkan kepada orang lain (telepati).
contoh :
Pikiran Wawan konsentrasi ke si Fulan.
Hati Wawan berempati, merasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan.
Pada saat pikiran Wawan konsentrasi ke si Fulan, maka Wawan dapat membisikkan ke pikiran si Fulan "Wawan orang baik sekali"
Bisikkan tersebut berbunyi dalam pikiran si Fulan.
Pada saat hati Wawan berempati, merasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan. "Rasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan mencintai dan menyayangi Wawan". Maka perasaan itu akan muncul dalam hati si Fulan.
Si Fulan menganggap bisikkan yang ada dalam pikirannya, dan rasa sayang dalam hatinya berasal dari dirinya sendiri. Padahal isi hati dan isi pikirannya berasal dari Wawan.
Bila anda menjadi Wawan maka hal di atas sebaiknya dilakukan setiap saat kepada setiap orang, sekurang-kurangnya setiap setelah sholat fardhu. Sehingga paling tidak setiap setelah Sholat Fardu, anda membisikkan pikiran dan hati setiap orang untuk menjadi baik terhadap anda dan keluarga.
Jadi ketika ada orang yang berniat jahat kepada anda setidaknya setiap setelah shalat fardu berhasil anda netralisir hati dan pikirannya
Untuk dapat membisikkan ke dalam hati dan pikiran orang lain, maka anda harus berjihad melawan hawa nafsu. Agar anda memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isi hati dan isi pikiran yang akan anda kirimkan kepada orang lain. Itulah sebabnya kemampuan telepati tidak akan dimiliki oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsu/materialis/atheis. Telepati akan mudah dikuasai oleh orang-orang yang berjiwa tenang.
Orang-orang yang ta'at kepada Allah, dan rajin beribadah, adalah orang-orang yang jiwanya tenang, maka seharusnya orang-orang yang taat kepada Allah SWT, dan rajin beribadah memperoleh kemenangan dalam hidup, karena dapat membisikkan ke dalam hati dan pikiran orang-orang jahat menjadi baik.
Meskipun suatu saat anda menguasai telepati maka ikhtiar lahir tetap anda lakukan misalnya: tetap waspada, mengunci pintu dan jendela, memasang CCTV, dan sebagainya.
Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya, bisikan hati dan bisikan pikiran mereka bisa dikirimkan kepada orang lain (telepati).
contoh :
Pikiran Wawan konsentrasi ke si Fulan.
Hati Wawan berempati, merasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan.
Pada saat pikiran Wawan konsentrasi ke si Fulan, maka Wawan dapat membisikkan ke pikiran si Fulan "Wawan orang baik sekali"
Bisikkan tersebut berbunyi dalam pikiran si Fulan.
Pada saat hati Wawan berempati, merasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan. "Rasakan sedalam-dalamnya hati si Fulan mencintai dan menyayangi Wawan". Maka perasaan itu akan muncul dalam hati si Fulan.
Si Fulan menganggap bisikkan yang ada dalam pikirannya, dan rasa sayang dalam hatinya berasal dari dirinya sendiri. Padahal isi hati dan isi pikirannya berasal dari Wawan.
Bila anda menjadi Wawan maka hal di atas sebaiknya dilakukan setiap saat kepada setiap orang, sekurang-kurangnya setiap setelah sholat fardhu. Sehingga paling tidak setiap setelah Sholat Fardu, anda membisikkan pikiran dan hati setiap orang untuk menjadi baik terhadap anda dan keluarga.
Jadi ketika ada orang yang berniat jahat kepada anda setidaknya setiap setelah shalat fardu berhasil anda netralisir hati dan pikirannya
Untuk dapat membisikkan ke dalam hati dan pikiran orang lain, maka anda harus berjihad melawan hawa nafsu. Agar anda memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isi hati dan isi pikiran yang akan anda kirimkan kepada orang lain. Itulah sebabnya kemampuan telepati tidak akan dimiliki oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsu/materialis/atheis. Telepati akan mudah dikuasai oleh orang-orang yang berjiwa tenang.
Orang-orang yang ta'at kepada Allah, dan rajin beribadah, adalah orang-orang yang jiwanya tenang, maka seharusnya orang-orang yang taat kepada Allah SWT, dan rajin beribadah memperoleh kemenangan dalam hidup, karena dapat membisikkan ke dalam hati dan pikiran orang-orang jahat menjadi baik.
Meskipun suatu saat anda menguasai telepati maka ikhtiar lahir tetap anda lakukan misalnya: tetap waspada, mengunci pintu dan jendela, memasang CCTV, dan sebagainya.
Posting Komentar