(PROBLEM
SOLVING)
A.Pengertian Problem Solving
Masalah
menurut Jonnasen (2003:7) didefinisikan menjadi
dua ,yaitu :
- Masalah adalah sesuatu yang tidak diketahui dalam beberapa konteks (perbedaan antara penentuan tujuan dan keadaan sekarang)
- Masalah adalah temuan atau pemecahan untuk sesuatu yang tidak diketahui harus mempunyai nilai social,budaya,atau intelektual.
Pemecahan masalah
menurut Jonnasen (2003:7) memiliki dua sifat kritis,yaitu sebagai berikut :
·
Pemecahan masalah membutuhka gambaran mental
dari masalah atau konteks masalah tersebut.
·
Keberhasilan dalam memecahkan masalah
membutuhkan aktivitas siswa untuk memanipulasi dan menguji solusi pemecahan
masalah mereka.
Lebih lanjut
Jonnasen menjelaskan bahw dalam memecahkan masalh terjadi hubungan timbal balik
antara pengetahuan dan aktivitas berfikir.
Pembelajaran
menurut Sanjaya (2005:31) adalah proses berpikir untuk memecahkan
masalah,dengan demikian pengetahuan yang diperoleh siswa hendaknya dapat
digunakan untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Probnlem solving
adalah belajar memecahkan masalah.
Pada tingkat ini
para anak didik belajar merumuskan,memecahkan masalah,memeberikan respon
terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan sesuatu
problematika,yang menggunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.
Menurut jhon
Dewey belajar memecahkan masalah itu berlangsung sebagai berikut : “individu
menyadari masalah bila ia dihadapkan kepada situasi keraguan dan kekaburan
sehingga merasakan adanya semacam kesulitan”.
Metode problem
solving adalah metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk berpikir dan
menggunakan wawasan,tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan
siswa,(Yamin :2008:85).Sehubungan dengan hal tersebut Djamarah dan Zain
(2006:91) menyebutkan bahwa metode problem solving bukan hanya sekedar metode
mengajar ,tetapi merupakan sesuatu metode berpikir.
Annonimous(2008)
menyebutkan bahwa problem solving dapat mengembangkan sikap keingintahuan dan
imajinasi siswa,karena kedua hal tersebutmerupakan modal dasar untuk dapat
bersikap kritis,peka,kreatif,dan mandiri.
Problem
solving menurut Sugiyo (2008) berorientasi pada innvestigasi dan penemuan yang
pada dasarnya merupakan pemecahan masalah yang harus diselesaikan oleh
siswa,baik secara individu maupun kelompok.
Problem solving
adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan dimana siswa
dihadapkan dengan kondisi masalah,dari masalah yang sederhana,menuju kepada
masalah yang sulit atau muskil.
Menurut Kiranawati
(2007) mengemukakan bahwa : “Metode problem solving adalah pennggunaan metode
dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai
masalah,baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Menurut Djamarah
(2006:91) mengemukakan bahwa : “Metode problem solving yang bukan hanya sekedar
metode mengajar ,tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Berdasarkan kedua
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode problem solving dapat diartikan
sebagai metode mengajar yang banyak menimbulkan aktivitas belajar karena siswa
dihadapkan dengan masalah ,merumuskan dan menguji kebenaran dari hipotesis
sampai pada menarik kesimpulan sebagai jawaban dari masalah.
Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode problem solving adalah
melatih anak untuk memecahkan masalah sendiri,baik yang sederhana sampai yang
sulit dan melatih anak untuk mandiri.dan problem solving dapat diartikan juga
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapisecara ilmiah.
B. Konssep Dasar dan Karakteristik SPBM (Problem Solving)
SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.
Terdapat 3 ciri utama dari SPBM yaitu :
1) SPBM merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran,artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus
dilakukan siswa,SPBM tidak hanya mengharapkan siswa sekedar
mendengarakan,mencatat,kemudian menghafal materi pelajaran,akan tetapi melalui
SPBM siswa aktif berfikir,berkomunikasi,mencaari dan mengolah data,dan akhirnya
menyimpulkan.
2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah,SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran,aratinya,tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berfikir secara ilmiah,yaitu proses berfikir deduktif dan
induktif,dan dilakukan secara sistematis dan empiris.Sistematis berarti
berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu,sedangkan empiris
berarti proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Strategi pembelajaran dengan problem solving dapat diterapkan,jika :
·
Manakala
guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi
pelajaran ,akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
·
Apabila
guru bermaksud untuk mengembangakan keterampilan berpikir rasional siswa,yaitu
kemampuan menganalisis situasi,menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam
situasi baru,mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat,serta
mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif.
·
Manakala
guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat
tantangan intelektual siswa.
·
Jika
guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajarnya.
·
Jika
guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan
kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan)
C. Hakikat Masalah dalam SPBM / Problem Solving
Masalah dalam SPBM adalah
masalah yang bersifat terbuka,artinya jawaban dari masalah tersebut belum
pasti.SPBM memberikan kesempatan pada
siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Tujuan yang ingin dicapai oleh SPBM
adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis,analitis,sistematis,dan logis
untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara
empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hakikat masalah dalam SPBM
adalah gap atau kesenjangan antara sitiuasi nyata dan kondisi
yang diharapkan ,atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang
diharapkan.Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya
keresahan,keluhan,kerisauan,atau kecemasan.
Beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM :
1) Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu
yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari
berita,rekaman video,dan yang lainnya.
2) Bahan yang dipilih adalah bahan yang
bersifat familiar dengan siswa,sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan
baik.
3) Bahan yang dipilih merupakan bahan yang
berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal),sehingga terasa
manfaatnya.
4) Bahan yang dipilih merupakan bahan yang
mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
5) Bahan yang dipilih sesuai dengan minat
siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.
D. Tahapan-Tahapan Problem Solving
Jhon Dewey,seorang ahli pendidikan
berkebangsaan amerika menjelaskan 6 langkah dalam metode proble solving ,yaitu
:
1) Merumuskan masalah,yaitu langkah siswa
menetukan masalah yang akan dipecahkan.
2) Menganalisis masalah,yaitu langkah siswa
meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3) Merumuskan hipotesis,yaitu langkah siswa
merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
4) Mengumpulkan data,yaitu langkah siswa
mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5) Pengujian hipotesis,yaitu langkah siswa
mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan
hipotesis yang diajukan.
6) Merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah,yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan
sesuai rumusan hasil pengujian hipotesisdan rumusan kesimpulan.
Langkah-langkah pelaksanaan metode problem solving
menurut Nurhadi (2004:60),antara lain :
1) Mengorientasikan siswa pada masalah
2) Mmengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu atau
kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Menurut Djamarah (2006:92) mengemukakan bahwa
:Langkah-langkah dalam metode problem solving sebagai berikut :
1) Adnya
masalah yang jelas untuk dipecahkan
2) Mencari data atau keterangan yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah
tersebut
4) Menguji jawaban sementara tersebut
5) Menarik kesimpulan
David Jhonson & Jhonson mengemukakan ada 5 langkah problem solving
melalui kegiatan kelompok :
1) Mendefinisikan masalah,yaitu merumuskan
masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik,hingga siswa
menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji.
2) Mendiagnnnnosis masalah,yaitu menentukan
sebab-sebab terjadinya masalah,serta menganalisis berbagai faktor baik faktor
yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian
masalah.
3) Merumuskan alternatif strategi,yaitu
menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas.
4) Menentukan dan menerapkan strategi pilihan
,yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
5) Melakukan evaluasi,baik evaluasi proses
maupun evaluasi hasil.Evaluasi proses adalah evaluasi terhadap seluruh kegiatan
pelaksanaan kegiatan,sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat
dari penerapan strategi yang diterapkan.
Dari beberapa bentuk problem solving yang
dikemukkakan para ahli,maka secara umum problem solving dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyadari masalah,implementasi problem
solving harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus
dipecahkan.Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah
siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai
fenomena yang ada.
2) Merumuskan masalah,yakni bahan pelajaran
dalam bentuk topik yang dapat dicari dari kesenjangan,selanjutnya difokuskan
pada masalah apa yang pantas untuk dikaji.Kemampuan yang diharapkan dari siswa
dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan prioritas masalah,dan siswa
dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji,merinci,dan menganalisis
masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas ,spesifik dan
dapat dipecahkan.
3) Merumuskan hipotesis,yaitu sebagai proses
berfikirilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir deduktif dan
induktif,maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak boleh
ditinggalkan.Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah
siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan.
4) Mengumpulkan data,dalam tahapan ini siswa
didorong untuk mengumpulkan data yang
relevan,dan kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk
mengumpulkan dan memilih data,kemudian memetakan dan menyajikannya dalam
berbagai tampilan ssehingga mudah difahami.
5) Menguji hipotesis,kemampuan yang
diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan
sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji,dan
diharapkan pula siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6) Menentukan pilihan penyelesaian ,kemampuan
yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif
penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan
kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang
dipilihnya,termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap
pilihan.
E. Keunggulan dan Kelemahan Problem Solving
1. Keunggulan problem solving
- Problem
solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.
- Problem
solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
- Problem
solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
- Problem
solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
- Problem
solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan,disamping itu
problem solving juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
terhadap hasil maupun proses belajarnya.
- Melalui
problem solving bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan
cara berpikir,dan seesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,bukan hanya
sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
- Problem
solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
- Problem
solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
- Problem
solving dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
- Problem
solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar
sekalipun belejar pada pendidikan formal telah berakhir.
2. Kelemahan problem solving
- Jika siswa
tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan,maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
- Keberhasilan
strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu
untuk persiapan.
- Tanpa
pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari,maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari
Kelebihan problem solving menurut Kiranawati (2007) antara lain :
- Melatih siswa mendesain suatu
penemuan
- Melatih siswa berpikir dan bertindak
kreatif
- Melatih siswa memecahkan masalah yang
dihadapi secara realistis
- Melatih siswa mengidentifikasi dan
melakukan penyelidikan
- Melatih siswa menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan
- Merangsang perkembangan kemajuan
berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cepat
- Membuat pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan,khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving
menurut Djamarah dan Zain,antara lain :
- Menetukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingakah t berpikir siswa,tingkat
sekolah,kelas,dan pengetahuan serta pengalaman yang telah dimiliki
siswa,yang sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
- Proses belajar mengajar menggunakan
metode ini biasanya memerlukan waktu yang cukup banyakdan harus mengambil
waktu pelajaran lain
- Mengubah kebiasaan siswa dari
mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok yang terkadang
memerlukan berbagai sumber belajar menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa
- Tidak semua pelajaran dapat
mengandung masalah yang harus dipecahkan
- Kesulitan mencari masalah yang tepat
atau sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa
- Banyak menimbulkan resiko,terutama
bagi anak yang memiliki kemampuan rendah atau kurang
- Kesulitan dalam mengevaluasi secara
tepat
- Memerlukan waktu dan perencanaan yang
matang
Beberapa strategi yang sering digunakan dalam problem solving,adalah :
- Membuat diagram
- Mencobakan pada
soal yang lebih sederhana
- Membuat tabel
- Menemukan pola
- Memecah tujuan
- Memperhitungkan
setiap kemungkinan
- Berpikir logis
- Bergerak dari
belakang
- Mengabaikan hal
yang tidak mungkin
- Mencoba-coba
(Al krismanto)
Saran-saran dalam pelaksanaan metode problem solving
Agar metode problem solving dapat efektif dalam
pelaksanaannya maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Dalam memilih masalah
mempertimbangkan aspek kemampuan dan perkembangan peserta didik
2)
Siswa terlebih dahulu
dibekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3)
Bimbingan secara
kontinu dan persediaan alat-alat atau sarana pengajaran yang perlu di
perhatikan
4)
Merencanakan tujuan
yang hendak dicapai secara sistematis
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,Dr Wina M.Pd.2006.STRATEGI
PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN (edisi ke2).Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya,Dr Wina M.Pd.2010.STRATEGI
PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN (edisi ke7).Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri dan
drs. Aswanzein. 1995. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. Banjarmasin : Rineka Cipta.
Posting Komentar